contactscience.org – Cara terbaik konsumsi sayur dan buah bukanlah dengan cara di jus, Dr. Tan Shot Yen menyarankan makan sayur/buah utuh jauh lebih bagus. Proses pembuatan jus menghilangkan serat penting yang bermanfaat bagi tubuh. Serat berperan sebagai prebiotik untuk usus dan mengatur metabolisme.
“Baca juga : WHO Kecam Serangan Israel, Anak Gaza Alami Krisis Berat”
Selain serat, buah dan sayur mengandung vitamin, mineral, antioksidan, serta senyawa penangkal kanker dan penuaan. Proses membuat jus, terutama yang disaring, menyebabkan sebagian besar serat dan zat penting lainnya hilang.
Menyaring jus mengurangi manfaat kesehatan secara signifikan. Serat tidak larut dalam sayur/buah membantu kontrol gula darah dan berat badan. Tan menegaskan jus bukan pengganti konsumsi langsung sayur/buah.
Dokter membeberkan 6 kesalahan umum konsumsi sayur:
- Salad dengan dressing tinggi kalori
- Porsi nasi lebih banyak dari lalapan
- Ekspektasi hasil instan dari sayur
- Pengolahan sayur terlalu matang
- Mengandalkan smoothies/jus pengganti sayur
- Konsumsi mineral berlebihan
Sayur yang dimasak berlebihan kehilangan nutrisi penting. Namun beberapa sayur seperti daun singkong perlu dimasak untuk hilangkan fitat. Lalapan segar lebih baik untuk sayuran rendah fitat.
Buah sebaiknya dimakan langsung setelah dikupas. Potong buah besar menjadi bagian lebih kecil. Variasikan jenis sayur sesuai selera untuk penuhi gizi harian. Cara ini mempertahankan kandungan gizi secara utuh.
Indonesia memiliki beragam jenis sayuran pilihan:
- Daun: kangkung, sawi, selada
- Umbi: wortel, kentang, lobak
- Jamur: tiram, enoki, shiitake
- Bawang-bawangan
“Baca juga : Pertamina Siapkan 95.700 KL Avtur untuk Haji 2025”
Konsumsi sayur/buah utuh lebih mengenyangkan. Proses mengunyah merangsang produksi enzim pencernaan. Tubuh menyerap nutrisi lebih optimal dibanding dalam bentuk jus. Sayur juga sebaiknya dikonsumsi dengan cara dimasak ringan atau sebagai lalapan.