contactscience.org – Kasus COVID-19 di indonesia mengalami peningkatan keterangan tersebut du ungkap oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Pemerintah mencatat lonjakan ini berdasarkan laporan surveilans dari sejumlah rumah sakit dan puskesmas.
“Baca juga : Realme GT 7 Series Resmi Dirilis di Indonesia 2025”
Menkes menegaskan bahwa lonjakan tersebut masih tergolong kecil jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura dan Thailand. Ia menyebut bahwa tingginya mobilitas internasional di dua negara itu menjadi faktor utama naiknya kasus secara signifikan.
“Singapura dan Thailand mencatat kasus baru lebih tinggi karena banyak menerima kunjungan wisatawan asing,” ujar Budi di Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Selasa (3/6/2025).
Dalam sepekan terakhir, Thailand melaporkan 65 ribu kasus baru. Sementara itu, Singapura mencatat sekitar 15 ribu kasus dalam periode yang sama. Menkes menjelaskan bahwa pemerintah telah melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap virus COVID-19 di Indonesia. Pemerintah menggunakan metode whole genome sequencing untuk mengetahui varian yang menyebar saat ini.
Varian baru
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa mayoritas kasus di Indonesia berasal dari subvarian Omicron JN.1. Subvarian ini juga banyak ditemukan di Singapura dan Thailand. Meski virus terus mengalami mutasi, Menkes menilai bahwa subvarian baru ini tidak menyebabkan gejala yang lebih berat. Ia menyatakan bahwa tingkat kematian akibat varian ini tetap rendah.
“Karakter virus makin lama makin melemah. Masyarakat tidak perlu panik, tapi tetap perlu waspada,” ucapnya. Menkes meminta masyarakat untuk kembali menerapkan protokol kesehatan. Ia mengimbau warga yang mengalami gejala batuk atau pilek untuk mengenakan masker.
Ia juga menyarankan masyarakat rajin mencuci tangan dan menjaga kebersihan. Menurutnya, langkah sederhana ini mampu menekan penyebaran virus.
Pemerintah tidak berencana menerapkan pembatasan aktivitas. Menkes menyebut dampak virus saat ini mirip dengan influenza biasa. “Kami belum melihat urgensi untuk pembatasan. Yang penting masyarakat sadar risiko dan menjaga diri,” katanya.
Selain itu, Menkes telah meminta seluruh dinas kesehatan daerah memperkuat surveilans. Ia menekankan pentingnya pemantauan kasus di masyarakat secara aktif dan konsisten.
Langkah ini bertujuan untuk memastikan deteksi dini terhadap penularan dan kemungkinan munculnya varian baru. Pemerintah tetap berkomitmen menjaga situasi tetap terkendali tanpa membebani masyarakat.
“Baca juga : Ribuan Pendaki Ilegal Dievakuasi dari Gunung Gede Pangrango”
Menkes berharap masyarakat tetap tenang dan tidak mengabaikan langkah pencegahan. Ia mengingatkan bahwa meski situasi membaik, risiko tetap ada jika masyarakat lengah.