Jenis Karbohidrat Lebih Berbahaya dari Gula untuk Anak

Jenis Karbohidrat Lebih Berbahaya dari Gula untuk Anak

contactscience.org – Jenis karbohidrat sering dianggap sebagai sumber energi utama, tetapi tidak semuanya sehat. Salah satu jenis yang perlu diwaspadai adalah maltodekstrin—karbohidrat olahan dengan indeks glikemik lebih tinggi daripada gula biasa. Dr. Eric Berg, pakar nutrisi, memperingatkan bahwa konsumsi berlebihan dapat memicu lonjakan gula darah, obesitas, dan risiko diabetes tipe 2 pada anak.

Apa Itu Maltodekstrin dan Mengapa Berbahaya?

“Baca juga : Lima Minuman Sehat untuk Usus dan Pencernaan Optimal”

Maltodekstrin adalah polisakarida hasil olahan dari jagung, gandum, atau kentang. Meski bukan gula murni, tubuh mencernanya dengan cepat, menyebabkan kenaikan gula darah lebih drastis daripada sukrosa. Bahan ini sering tersembunyi dalam makanan kemasan seperti:

  • Kue, kerupuk, dan sereal
  • Minuman ringan & permen
  • Makanan beku & saus salad
  • Pengganti daging & pemanis buatan

Menurut Berg, produsen kerap menyamarkannya sebagai “bebas gula”, padahal efeknya mirip gula tambahan. Anak yang sering mengonsumsinya berisiko mengalami gangguan metabolisme dan kurang serat.

Karbohidrat Sehat Pengganti untuk Anak

Ahli gizi merekomendasikan karbohidrat kompleks seperti:

  • Buah & sayuran utuh (apel, brokoli)
  • Biji-bijian utuh (beras merah, quinoa)
  • Kacang-kacangan (lentil, kacang merah)

Jenis ini kaya serat, menjaga gula darah stabil, dan mendukung pencernaan. AKG (Angka Kecukupan Gizi) Indonesia menyarankan asupan karbohidrat anak:

  • Usia 1–3 tahun: 215 gram/hari
  • Usia 4–6 tahun: 220 gram/hari
  • Usia 7–9 tahun: 250 gram/hari

Langkah Praktis untuk Orang Tua

  1. Baca label kemasan—hindari produk dengan maltodekstrin atau “pati termodifikasi”.
  2. Batasi makanan olahan—ganti dengan camilan alami seperti potongan buah atau kacang.
  3. Prioritaskan masakan rumahan—kontrol bahan dan metode pengolahan.

“Baca juga : Masyarakat Masih Enggan Beli Mobil Listrik, Ini Sebabnya”

Dengan memilih karbohidrat berkualitas, orang tua bisa melindungi anak dari risiko jangka panjang seperti diabetes dan obesitas. Mulai perbaiki pola makan sejak dini untuk kesehatan optimal di masa depan.