contactscience.org – Pembuluh darah pecah dan menyebabkan perdarahan adalah kondisi darurat dari stroke hemoragik yang dialami oleh Ibrahim Sjarief Assegaf suaminya Najwa Shihab yang meninggal dunia pada Selasa (20/5) di RS PON Jakarta.
Mengenal Stroke Hemoragik
Stroke hemoragik berbeda dengan stroke iskemik yang disebabkan penyumbatan. Pada stroke hemoragik, otak yang sudah dibanjiri jaringan sekitar dengan darah dan kondisi ini sering datang tiba-tiba dan sangat berbahaya.
“Baca juga : Pelaku Penembakan Staf Kedubes Israel Teriak Free Palestine”
Tekanan darah yang meningkat akibat perdarahan dapat merusak otak secara permanen. Korban sering kali tidak sempat mendapat pertolongan medis tepat waktu. Jika selamat, risiko cacat atau koma berkepanjangan sangat tinggi.
8 Faktor Pemicu Stroke Hemoragik
- Tekanan darah tinggi – Hipertensi kronis melemahkan dinding pembuluh darah hingga rentan pecah.
- Aneurisma otak – Tonjolan abnormal di pembuluh darah bisa pecah tanpa peringatan.
- Cedera kepala – Benturan keras dapat merobek pembuluh darah, terutama pada lansia.
- Kelainan bawaan (AVM) – Hubungan abnormal antara arteri dan vena berisiko pecah sewaktu-waktu.
- Gangguan pembekuan darah – Pengidap hemofilia atau pemakai obat pengencer darah lebih rentan.
- Tumor otak – Pertumbuhan tumor dapat merusak pembuluh darah di sekitarnya.
- Kolesterol tinggi – Plak di pembuluh darah membuat arteri kaku dan mudah pecah.
- Stres berkepanjangan – Tekanan darah meningkat akibat stres mempercepat kerusakan pembuluh darah.
Pentingnya Pencegahan
Mengontrol tekanan darah dan pola hidup sehat menjadi kunci mencegah stroke hemoragik. Pemeriksaan rutin penting bagi yang memiliki faktor risiko. Waspadai gejala seperti sakit kepala parah mendadak, muntah, atau kehilangan kesadaran.
“Baca juga : Honda Rilis Motor Naked Sport Irit, Tembus Jakarta-Surabaya!”
Keluarga besar Najwa Shihab memohon doa untuk almarhum. Masyarakat diharapkan lebih aware terhadap bahaya silent killer ini.