Ibu Hamil Boleh Puasa, Ini Syarat yang Harus Diperhatikan
contactscience.org – Ibu hamil boleh puasa asalkan beberapa hal penting ini bisa dijaga dan diperhatikan supaya ibu dan janin tetap terjaga. Dokter spesialis kandungan, dr. Yosiana Wijaya SpOG, memberikan panduan bagi ibu hamil yang ingin menjalankan ibadah puasa.
Sebelum memutuskan berpuasa, dr. Yosiana menyarankan ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan medis terlebih dahulu. Pemeriksaan dengan USG bisa memastikan kondisi janin dan kesehatan ibu. Hal ini penting agar puasa yang dilakukan tidak membahayakan keduanya. Jika terdapat masalah kesehatan, maka puasa sebaiknya ditunda.
“Baca juga : Trik Psikologi untuk Menjadi Lebih Disukai Banyak Orang”
Trimester Pertama: Kondisi Ibu Harus Sehat
Pada trimester pertama, ibu hamil yang tidak mengalami mual atau muntah berlebihan bisa berpuasa. Namun, jika morning sickness mengganggu, ibu disarankan untuk tidak berpuasa agar tetap terjaga kondisinya. Dr. Yosiana menekankan pentingnya mendengarkan tubuh dan memastikan ibu merasa sehat sebelum berpuasa.
Trimester Kedua dan Ketiga: Perhatikan Pergerakan Janin
Memasuki trimester kedua dan ketiga, kondisi janin sudah lebih kuat. Namun, ibu hamil tetap perlu memperhatikan pergerakan janin. Jika gerakan janin berkurang, itu bisa menjadi tanda kurangnya asupan energi. Ibu hamil harus memastikan bahwa mereka mendapatkan asupan yang cukup dan bergizi selama sahur dan berbuka. Makanan yang mengandung protein, serat, dan karbohidrat kompleks sangat disarankan untuk menjaga energi ibu dan janin.
Ibu hamil yang berpuasa perlu mengatur pola makan dengan baik. Saat sahur, konsumsi makanan yang mengandung banyak serat dan protein, sementara saat berbuka, pastikan untuk mengonsumsi makanan yang mudah dicerna dan mengandung banyak air. Dr. Yosiana menekankan pentingnya cukup minum air agar tubuh tidak mengalami dehidrasi.
Tanda-Tanda Bahaya yang Harus Diwaspadai
Ibu hamil harus segera menghentikan puasa jika merasakan tanda-tanda bahaya. Beberapa tanda ini antara lain mual dan muntah berlebihan, tubuh terasa sangat lemas, atau penurunan gerakan janin. Jika salah satu tanda ini muncul, segeralah berbuka puasa.
Kondisi Medis yang Membutuhkan Perhatian Khusus
Ibu hamil dengan kondisi medis tertentu, seperti diabetes gestasional, hipertensi, atau anemia, harus berhati-hati saat berpuasa. Puasa bisa memperburuk kondisi tersebut dan membahayakan kesehatan ibu serta janin. Dr. Yosiana menyarankan agar ibu dengan kondisi medis ini berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk berpuasa.
Kesimpulan: Puasa Aman untuk Ibu Hamil
“Baca juga : Vinicius Junior Pindah ke Liga Arab Saudi, Rekor Pemain Pecah”
Puasa bisa dilakukan oleh ibu hamil asalkan kondisinya mendukung dan mendapat izin dari dokter. Selalu perhatikan kesehatan tubuh, pola makan yang bergizi, dan istirahat yang cukup. Jika kondisi kesehatan ibu atau janin terganggu, segera hentikan puasa. Yang terpenting, kesehatan ibu dan janin harus selalu menjadi prioritas utama.
contactscience.org - Meninggal akibat water diet ekstrem hanya dengan mengonsumsi air selama enam bulan, Seorang…
contactscience.org - Jalani cuci darah terus menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia. Tahun 2024, biaya…
contactscience.org - Manfaat kolang-kaling yang tidak hanya lezat dijadikan takjil saat Ramadan, tetapi juga bermanfaat…
contactscience.org - Campur kurma dengan unsalted Butter sedang tren terbaru di kalangan masyarakat. Memang tidak…
contactscience.org - Saat Musim Pancaroba sering membawa tantangan kesehatan yang mengganggu banyak orang. Cuaca yang…
contactscience.org - Susah BAB saat puasa banyak orang mengalami kesulitan buang air besar (BAB) atau…