contactscience.org – Program KB pria di Indonesia masih sangat rendah partisipasinya. Data Kemenkes menunjukkan hanya 0,2% pria memilih vasektomi. Penggunaan kondom juga hanya mencapai 1,8% pada 2013.
“Baca juga : OnePlus 13T Hadir: Ringkas, Snapdragon 8 Elite, Baterai Besar”
Dokter Keven Pratama menjelaskan penyebab utama rendahnya minat. Faktor pertama adalah kurangnya edukasi tentang prosedur vasektomi. Masyarakat masih banyak yang salah paham tentang metode ini.
Stigma sosial menjadi hambatan terbesar KB pria. Banyak yang mengira vasektomi mengurangi kejantanan. Padahal metode ini tidak pengaruhi hormon atau kemampuan seksual.
Vasektomi hanya memutus saluran sperma. Prosedur kecil ini tidak ganggu produksi testosteron. Operasi berlangsung 15-30 menit dengan bius lokal. Pasien bisa pulang hari itu juga.
Proses pemulihan vasektomi relatif singkat. Pasien perlu istirahat 1-2 hari setelah operasi. Aktivitas berat harus dihindari selama 1 bulan. Efek sterilisasi baru sempurna setelah 3 bulan.
Dokter menyarankan kombinasi KB sementara. Jika berhubungan sebelum 3 bulan, pasangan perlu metode tambahan. Pil KB bisa menjadi pilihan selama masa transisi.
Edukasi masyarakat perlu ditingkatkan. Pemahaman yang benar tentang vasektomi bisa ubah persepsi negatif. Kampanye KB pria harus lebih gencar dilakukan.
“Baca juga : Aplikasi Play Store Turun Drastis akibat Aturan Google”
Manfaat vasektomi yang jarang diketahui:
✓ Prosedur sederhana dan aman
✓ Tidak pengaruhi kehidupan seksual
✓ Biaya lebih terjangkau jangka panjang
✓ Efektivitas tinggi (99% berhasil)
✓ Tidak perlu ingat minum obat